Pardofelis badia
( Kucing Merah )
Oleh : S. Rorimpani

Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Carnivora
Famili Felidae
Genus Pardofelis
Spesies Pardofelis badia
Kucing merah http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/pardofelis-badia-kucing-merah.htmljauh lebih kecil daripada kucing emas Asia. Bulunya berwarna cokelat terang, dan lebih pucat di tubuh bagian bawah, bulu di bagian kaki dan ekor agak pucat dan merah. Ekornya memanjang, meruncing pada ujungnya, dengan garis putih di sisi bawah, yang berwarna menjadi lebih putih ke ujung, dan ada bercak hitam kecil di ujung atasnya. Telinga kucing ini bulat, warna bulu pada bagian luar ialah coklat kehitaman, sedangkan bagian dalam berwarna lebih terang. Antara 1874 hingga 2004, hanya ada 12 spesimen yang diukur. Panjang (kepala dan badan) mereka bervariasi 49,5 sampai 67 cm dengan panjang ekor antara 30 sampai 40,3 cm. Kucing ini diperkirakan memiliki berat dewasa 3–4 kg, tetapi sedikitnya contoh hidup menjadikan sulitnya menentukan perkiraan yang lebih tepercaya. Kepala kucing ini pendek bulat dan berwarna coklat gelap keabu-abuan dengan dua garis gelap yang berasal dari sudut setiap mata, dan bagian belakang kepala memiliki tanda yang berbentuk 'M' gelap. Bagian belakang telinga yang keabu-abuan gelap, sedikit bintik-bintik putih tengah yang ditemukan pada banyak spesies kucing lainnya. Bagian bawah dagu berwarna putih dan ada dua garis coklat samar di bagian pipi.
C. Penyebaran dan Habitat
Kucing merah yang endemik Kalimantan dan tersebar secara luas di pulau itu. Tapi ada dua konsentrasi laporan di pedalaman pulau Kalimantan. Informasi ini menunjukkan bahwa mereka muncul di berbagai jenis habitat, bervariasi dari hutan rawa, dataran rendah dipterocarp hutan sampai hutan bukit sampai setidaknya 500 m (1.600 ft). Pada pertengahan 1990-an, penampakan yang paling dapat diandalkan telah dilaporkan dari Sungai Kapuas Hulu di Kalimantan Barat.
D. Analisis Morfologi dan Genetika
Jaringan dan darah sampel diperoleh analisis morfologi dan genetika menunjukkan hubungan erat dengan kucing emas Asia, dan bahwa kedua spesies telah dipisahkan dari satu nenek moyang untuk 4,9-5,3 juta tahun, jauh sebelum pemisahan geologi Kalimantan dari daratan Asia. Klasifikasi Kucing merah sebagai Catopuma secara luas diakui sampai 2006. Karena hubungan dekat terlihat dari kucing merah dan kucing emas Asia dengan kucing marmer, disarankan pada tahun 2006 bahwa ketiga spesies harus dikelompokkan dalam genus Pardofelis.http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/pardofelis-badia-kucing-merah.html
Referensi
Hearn, A., Sanderson, J., Ross, J., Wilting, A., Sunarto, S. 2008. Pardofelis badia. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2.
Mohd-Azlan, J., Sanderson, J. (2007). "Geographic distribution and conservation status of the bay cat Catopuma badia, a Bornean endemic". Oryx. 41: 394–397.
Povey, K., Sunarto, H. J. G., Priatna, D., Ngoprasert, D., Reed, D., Wilting, A., Lynam, A., Haidai, I., Long, B., Johnson, A., Cheyne, S., Breitenmoser, C., Holzer, K., Byers, O. (eds.) CBSG. (2009) Clouded Leopard and Small Felid Conservation Summit Final Report. IUCN/SSC Conservation Breeding Specialist Group: Apple Valley, MN.
Gray, J. E. (1874) Description of a new Species of Cat (Felis badia) from Sarawak. Proceedings of the Scientific meetings of the Zoological Society of London for the year 1874: 322–323
Sunquist, M.E., Leh, C., Hills, D. M., Rajaratnam, R. (1994). "Rediscovery of the Bornean Bay Cat". Oryx. 28: 67–70.
Sunquist, M., Sunquist, F. (2002). Wild cats of the World. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 48–51. ISBN 0-226-77999-8.
Meijaard, E. (1997) The bay cat in Borneo. Cat News 27: 21–23
Payne, J. C. M., Francis, C. M. and Phillipps, K. (1985) A field guide to the mammals of Borneo. The Sabah Society, Kota Kinabalu, Malaysia.
p
ReplyDeleteUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com
ReplyDeletemenghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802