Friday, May 22, 2020

Homalophis gyii ( Ular Lumpur Kapuas )

Homalophis gyii

( Ular Lumpur Kapuas )

Oleh : S. Rorimpani

Homalophis gyii  http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/homalophis-gyii-ular-lumpur-kapuas.html

A.    Fisiologi Homalophis gyii

Ular-lumpur kapuas adalah spesies ular air yang endemik di pedalaman Kalimantan Barat bagian utara, tepatnya di daerah sungai Kapuas. Ular ini merupakan spesies baru http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/homalophis-gyii-ular-lumpur-kapuas.html dari genus Homalophis dan hasil penelitian ular ini telah dipublikasi pada akhir 2005 melalui jurnal ilmiah The Raffles Bulletin of Zoology no 53, Desember 2005. Dalam bahasa Inggris, ular ini disebut Kapuas mud-snake. Ular ini berukuran panjang antara 64 cm hingga 76 cm. sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 25 deret di bagian tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Tidak seperti ular pada umumnya, sisik-sisik bibir atas (supralabial) bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susunan. Ciri-ciri ini juga dimiliki oleh jenis dari marga (genus) yang sama, Homalophis doriae dan jenis dari marga lain, Phytolopsis punctata. Tubuh bagian atas berwarna hitam keabu-abuan, cokelat tanah, atau merah kehitaman. Bagian sisi tubuh dan bawah tubuh berwarna cokelat terang atau jingga. Pewarnaan ini mirip dengan pola pewarnaan pada Homalophis doriae (ular-lumpur sarawak), yang memiliki warna hitam kelabu di bagian atas tubuh, serta cokelat kekuningan, krem, atau pucat kemerahan di tubuh bagian bawah. Perbedaannya, warna-warna terang itu terdapat pada 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal, sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di bagian tengah badan. Begitu juga dengan perisai temporal Homalophis doriae yang relatif lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan milik Homalophis gyii yang serupa dengan pelat.

B.     Ekologi dan penyebaran

Informasi tentang ular-lumpur kapuas sangat sedikit. Ular ini hanya diketahui sebagai ular air dan tinggal di tepian aliran sungai. Sampai saat ini, belum ada lagi informasi yang akurat mengenai kehidupan ular ini di alam. Sebetulnya, spesimen pertama yang ditemukan dari jenis ini telah berumur lebih dari satu abad (yakni hasil tangkapan tahun 1897 dari aliran Sungai Kapuas http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/homalophis-gyii-ular-lumpur-kapuas.html, Kalimantan Barat, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi, spesimen tersebut tidak diklasifikasikan sebagai jenis baru, sampai akhirnya penelitian terhadap spesimen ini dilakukan. Pada tahun 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari Jerman, berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda, di tepian sugai Kapuas dekat kota Putussibau. Hingga tahun 2003, ketiganya masih dicatat sebagai spesimen dari jenis Enhydris doriae (Homalophis doriae), sampai akhirnya dilakukan penelitian ulang dan menetapkannya sebagai spesies baru. Mengenai penyebaran ular ini sendiri, sampai saat ini diketahui hanya menyebar terbatas di sepanjang Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Namun, ada pula peneliti yang menyebutkan bahwa ular ini kemungkinan terdapat di pesisir timur Sumatra, mengingat pada zaman Pleistosen terdapat saluran yang menghubungkan sungai di Kalimantan bagian barat dengan sungai-sungai di Sumatra tengah. Pada waktu itu, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga antara pulau Sumatra, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan saling tersambung dengan daratan kering.

C. Endemik Homalophis gyii

Species baru Homalophis gyii http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/homalophis-gyii-ular-lumpur-kapuas.html

Keunikan dari ular ini adalah kemampuannya untuk berubah warna. Mark Auliya, si Penemu, menceritakan bahwa saat dia meletakkan ular tersebut di dalam wadah berwarna gelap, badan ular tersebut masih berwarna coklat kemerahan. Namun, ketika ular tersebut diambil beberapa menit kemudian, warna tubuh ular itu berubah menjadi pucat. Sebenarnya, kemampuan berubahnya warna kulit bukanlah hal aneh pada amfibia dan reptil. Beberapa golongan reptil dan amfibi seperti kameleon, kodok, serta beberapa jenis bunglon dan cecak terkenal memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya. Pada beberapa spesies, perubahan warna itu relatif lambat dan sederhana, biasanya menjadi lebih pucat atau sekadar lebih gelap warnanya. perubahan itu berlangsung cepat dan drastis http://rorimpani.blogspot.com/2020/05/homalophis-gyii-ular-lumpur-kapuas.html, bahkan dengan kombinasi warna yang berganti-ganti. Pada kelompok reptilia sendiri, kemampuan ini biasanya hanya ditemukan pada golongan kadal dan hampir tidak pernah dijumpai pada golongan ular, dan ular-lumpur kapuas ini memperlihatkan kemampuan tersebut pada penelitian yang pernah dilakukan.

D.    Taxonomi Homalophis gyii

Kerajaan                :Animalia

Filum                     :Chordata                   

Kelas                     :Reptilia

Ordo                      :Squamata

Famili                    :Homalopsidae

Genus                    :Homalophis

Spesies                  :Homalophis gyii


1 comment:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com

    menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete

Komentar nya harus bersifat membangun

Asplenicum nidus ( Hajang )

  Asplenicum nidus ( Hajang )  " Asplenicum nidus ( Hajang )      " Asplenicum nidus ( Hajang ) "Tanaman Paku yang Indah da...