Monday, February 15, 2021

Macrobrachium kelianense( Udang air tawar )

Macrobrachium kelianense

Udang air tawar 

                                                                Macrobrachium kelianense Udang air tawar )

  A. Deskripsi

 Spesies udang air tawar baru ini, Macrobrachium kelianense, yang ditemukan di Sungai Kelian Kalimanatan Timur di Heart of Borneo. Species Udang baru ini kecil, panjangnya tidak lebih dari setengah inci (satu cm) dan berbeda dari spesies serupa karena memiliki jumlah gigi yang lebih banyak.

B.  Klasifikasi Ilmiah

 Kerajaan Animalia, Divisi Arthropoda, Subfilum Crustacea, Kelas Malacostraca, Ordo Decapoda,Keluarga Palaemonidae, Marga  Macrobrachium, Jenis Macrobrachium kelianense ( Wowor & Short, 2007 )

 

Referensi

JW Short (2004). "Revisi udang sungai Australia, Macrobrachium (Crustacea: Decapoda: Palaemonidae)". Hidrobiologia . 525 (1–3): 1–100. doi : 10.1023 / B: HYDR.0000038871.50730.95 .

Charles Spence Bate (1868). "Pada Genus baru, dengan empat Spesies baru, Udang Air Tawar" . Prosiding Zoological Society of London : 363-368.

 Charles Fransen (2012). " Macrobrachium Spence Bate, 1868a" . WoRMS . Daftar Spesies Laut Dunia . Diakses 11 Februari 2012 .

 Saengphan, Nukul; Panijpan, Bhinyo; Senapin, Saengchan; Suksomnit, Auaree; Phiwsaiya, Kornsunee (2020-10-29). "Morfologi dan filogeni molekuler Macrobrachium saengphani sp. Nov. (Decapoda: Palaemonidae) dari Thailand Utara" . Zootaxa . 4868 (4): 531–542. doi : 10.11646 / zootaxa.4868.4.4 . ISSN 1175-5334 . 

 Luis M. Mejía-Ortíz & Marilú López-Mejía (2011). "Udang air tawar dari genus Macrobrachium (Decapoda, Palaemonidae) dengan perkembangan singkat dari Papaloapan River Basin, Veracruz, Mexico: distribusi dan spesies baru". Crustaceana . 84 (8): 949–973. doi : 10.1163 / 001121611X579754 .

 Antonina dos Santos, Liliam Hayd & Klaus Anger (2013). "Sebuah spesies baru Macrobrachium Spence Bate, 1868 (Decapoda, Palaemonidae) M. pantanalense, dari Pantanal, Brasil". Zootaxa . 3700 (4): 534–546. doi : 10.11646 / zootaxa.3700.4.2 Macrobrachium kelianense Udang air tawar Macrobrachium kelianense ( Udang air tawar ) A. Deskripsi Spesies udang air tawar baru ini, Macrobrachium kelianense, yang ditemukan di Sungai Kelian Kalimanatan Timur di Heart of Borneo. Species Udang baru ini kecil, panjangnya tidak lebih dari setengah inci (satu cm) dan berbeda dari spesies serupa karena memiliki jumlah gigi yang lebih banyak. B. Klasifikasi Ilmiah Kerajaan Animalia, Divisi Arthropoda, Subfilum Crustacea, Kelas Malacostraca, Ordo Decapoda,Keluarga Palaemonidae, Marga Macrobrachium, Jenis Macrobrachium kelianense ( Wowor & Short, 2007 ) Referensi JW Short (2004). "Revisi udang sungai Australia, Macrobrachium (Crustacea: Decapoda: Palaemonidae)". Hidrobiologia . 525 (1–3): 1–100. doi : 10.1023 / B: HYDR.0000038871.50730.95 . Charles Spence Bate (1868). "Pada Genus baru, dengan empat Spesies baru, Udang Air Tawar" . Prosiding Zoological Society of London : 363-368. Charles Fransen (2012). " Macrobrachium Spence Bate, 1868a" . WoRMS . Daftar Spesies Laut Dunia . Diakses 11 Februari 2012 . Saengphan, Nukul; Panijpan, Bhinyo; Senapin, Saengchan; Suksomnit, Auaree; Phiwsaiya, Kornsunee (2020-10-29). "Morfologi dan filogeni molekuler Macrobrachium saengphani sp. Nov. (Decapoda: Palaemonidae) dari Thailand Utara" . Zootaxa . 4868 (4): 531–542. doi : 10.11646 / zootaxa.4868.4.4 . ISSN 1175-5334 . Luis M. Mejía-Ortíz & Marilú López-Mejía (2011). "Udang air tawar dari genus Macrobrachium (Decapoda, Palaemonidae) dengan perkembangan singkat dari Papaloapan River Basin, Veracruz, Mexico: distribusi dan spesies baru". Crustaceana . 84 (8): 949–973. doi : 10.1163 / 001121611X579754 . Antonina dos Santos, Liliam Hayd & Klaus Anger (2013). "Sebuah spesies baru Macrobrachium Spence Bate, 1868 (Decapoda, Palaemonidae) M. pantanalense, dari Pantanal, Brasil". Zootaxa . 3700 (4): 534–546. doi : 10.11646 / zootaxa.3700.4.2

Thursday, February 4, 2021

Crataeva religiosa( Pungguk )

 

Crataeva religiosa

( Pungguk )


A. Deskripsi

Crataeva religiosa ( Pungguk ) adalah spesies pohon berbunga. Itu adalah anggota keluarga cappraceae .Crataeva religiosa pada masyarakat local disebut ‘ Pungguk’ terkadang disebut pohon laba-laba karena bunganya yang mencolok mengandung benang sari yang panjang dan menjulang. Crataeva religiosa adalah  tanaman  tahunan  yang dapat tumbuh hingga 15 m (49 kaki). Bunga yang dipenuhi nektar menarik bagi serangga,burung, kupu-kupu dan  Hebomoia glaucippe , sering mengunjungi tanaman ini. Senyawa kimia lupeol dapat diekstraksi dari kulit batang Crataeva religiosa. Pohon kecil yang tumbuh lambat dan meranggas sebentar dengan mahkota bercabang banyak dari dedaunan mengilap. dan kulit kayu menarik yang ditandai dengan bintik-bintik putih.


 

B. Taxonomi

Kerajaan Plantae, Clade Tracheophytes, Clade, Angiospermae,Clade Eudicots, Clade Rosids,Memesan Brassicales,Keluarga Capparaceae, Marga Crateva, Jenis Crataeva religiosa

Referensi

Botanic Gardens Conservation International (BGCI) & IUCN SSC Global Tree Specialist Group (2019). "Crateva religiosa". IUCN Red List of Threatened Species. 2019: e.T32627A145369995. Retrieved 19 November 2020.

 Patil, Udaysing; D.K, Gaikwad (2011). "Medicinal Profile of a Scared Drug in Ayurveda: Crataeva Religiosa". Journal of Pharmaceutical Science and Research. 3: 923–929. S2CID 212558106.

Wednesday, February 3, 2021

Shorea smithiana ( Mhebung)

Shorea smithiana

( Mhebung)

Bunga Shorea smithiana ( Mhebung) 

  1. Deskripsi

Shorea smithiana atau Mhebung sebutan masyarakat lokal ( Dayak Suaid ) suku Dipterocarpaceae. umumnya mendominasi tajuk hutan hutan tropika. Pohon angiospermae dari marga yang sama yang memiliki tinggi pohon mencapai lebih dari 80 m. Pulau Kalimantan juga merupakan pusat keragaman marga Shorea; sebanyak 138 spesiesnya didapati di sana, dan 91 di antaranya bersifat endemik. Kebanyakan Shorea merupakan spesies dengan musim perbungaan raya. Musim perbungaan raya adalah musim berbunga aneka (hampir semua) spesies dipterokarpa, bersama pohon-pohon suku te tumbuhan lainnya, yang berlangsung kurang lebih serentak secara berkala, dalam jangka waktu yang tidak teratur antara 3–10 tahun. Diduga bahwa perbungaan, yang kemudian diikuti pula oleh pembuahan, serentak ini berevolusi untuk mengatasi gangguan hewan-hewan pemakan biji atau untuk menyukseskan penyerbukan bunga. Agaknya kedua-dua penjelasan itu dapat diterima. Diperkirakan bahwa perbungaan raya ini dirangsang oleh musim kemarau yang terjadi pada masa-masa peralihan dari La Nina menuju El nino Besar atau tidaknya musim perbungaan raya ini diduga kuat bertalian dengan waktu terjadinya musim kemarau yang terkait fenomena siklus ENSO (El Nino southern oscillation) musim perbungaan terbesar biasanya muncul setelah diantarai waktu beberapa tahun tanpa perbungaan. Marga Shorea diserbuki oleh serangga dan aneka jenis serangga terlibat di sini; sementara untuk seksi Shorea yang sama diserbuki oleh jenis serangga yang sama. Untuk menghindari kompetisi jenis-jenis dari seksi Shorea yang sama yang berada pada habitat atau komunitas tumbuhan yang sama, akan mengatur saat perbungaannya sedemikian sehingga terjadi secara bergiliran.

B. Manfaat Ekonomi

Shorea adalah salah satu marga penghasil kayu-kayu dipterokarpa yang terpenting. Aneka jenis kayu meranti ( meranti kuning, merah, dan putih), balau, bengkirai , balangeran dan lain-lain, tergabung di sini. Di samping itu, marga ini juga menghasilkan resin yang disebut damar dari berbagai kualitas; salah satu yang terbaik kualitasnya adalah damar mata kucing. Damar terutama digunakan dalam industri pernis dan cat, serta untuk pengolahan kimiawi lainnya.Beberapa spesies Shorea menghasilkan tengkawang, yakni buah meranti-merantian yang besar dan berlemak. Setelah disalai agar awet, biji tengkawang dikempa untuk mengeluarkan minyaknya yang berharga tinggi. Minyak tengkawang digunakan dalam industri kosmetika dan makanan. Biji Shorea mengandung lemak yang lumayan (40-60 %) dan protein yang banyak (5-6 %). Dalam industri makanan, ia dipergunakan untuk menggantikan mentega coklat (cocoa butter). Selain itu pula, Shorea/tengkawang ini juga bahan untuk membuat sabun dan obat- obatan.Kayunya juga bermanfaat sebagai alat-alat rumah tangga.

C. Konservasi

Eksploitasi hutan secara masif telah mengancam kelestarian marga ini di alam. Sebanyak 148 spesies Shorea telah tercatat dalam daftar merah IUCN. Kebanyakan di antaranya tercantum dengan status kritis (CR, critically endangered) Meski demikian, ada beberapa catatan kritis yang perlu diperhatikan sehubungan dengan daftar IUCN mengenai pohon-pohon dipterokarpa. Yang pertama adalah terkait dengan kriteria tingkat keterancaman spesies yang dibangun berdasarkan karakter populasi satwa, sehingga cenderung berlebihan dalam menilai ancaman tatkala diterapkan bagi organisme yang spesifik-habitat dan berumur panjang sebagaimana lazimnya pohon.

D. Taxonomi

Kerajaan Plante, Angiospermae,Eudikotil, Rosidae, Ordo Malvales, Familily Dipterocarpapaceae, Subfamily Dipterocapoideae, Genus Shorea, Species Shorea smithiana

Status konservasi jenis Shorea

Kategori Daftar Merah IUCN

Jumlah spesies

Punah

1

Kritis

102

Terncam punah

34

Rentan

3

Berisiko REndah

6

Kurang data

2

Tidak dievaluasi

~48

 

Asplenicum nidus ( Hajang )

  Asplenicum nidus ( Hajang )  " Asplenicum nidus ( Hajang )      " Asplenicum nidus ( Hajang ) "Tanaman Paku yang Indah da...