Sunday, October 11, 2020

Dendrelaphis kopsteini( Ulahk’ Tali )

 

Dendrelaphis kopsteini

( Ulahk’ Tali ) 

Dendrelaphis kopsteini

A. Morpologi 

Ular yang bertubuh panjang ramping, namun agak kekar dibandingkan kerabatnya. Panjang tubuh SVL (snout-vent length, dari moncong ke anus) berkisar antara 75,5-96,5 cm, dengan panjang total antara 117,0-142,5 cm (dari 8 spesimen). Pada masyarakat local menyebutnya Ulahk’ Tali ( Dayak Suaid ) Kepala agak panjang, jelas terbedakan dari lehernya yang lebih kecil. Mata relatif agak besar; diameternya berbanding jarak mata ke lubang hidung adalah 1,1-1,4 kali.Sisik-sisik ventral 167-181 buah, sisik anal berbelah; sisik-sisik subkaudal 140-154 pasang. Sisik-sisik dorsal dalam 15 deret di tengah badan; sisik vertebral lebih besar daripada sisik dorsal deret pertama, bentuk segi enam. Sisik loreal 1 buah. Perisai supralabial (bibir atas) 8-9(-10) buah, dua di antaranya menyentuh mata; perisai infralabial (bibir bawah) 10 buah, no 6 yang terbesar; sisik sublabial (di bawah bibir) yang pertama bersinggungan dengan dua buah perisai infralabial. Sisi atas tubuh berwarna perunggu, zaitun, atau cokelat; kadang kala sisik-sisik vertebral berwarna lebih terang, dengan tepi belakang sisik berwarna hitam lebar. Leher berwarna merah bata, khas untuk spesies ini, diikuti warna kebiruan; warna-warna ini terutama terlihat jelas ketika ular mengembangkan lehernya. Selewat sepertiga tubuh bagian depan, warna-warna terangnya tereduksi menjadi bintik-bintik berwarna biru di sisi tubuh; dan selanjutnya menjadi lebih gelap dengan belang-belang yang kabur bentuknya. Tidak ada garis atau pita gelap atau terang di sepanjang sisi tubuh.Kepala sewarna dengan warna punggung. Coret atau garis hitam berjalan mulai dari belakang hidung, melewati mata, wilayah pelipis (setengah bagian bawah) hingga ke pangkal rahang. Sisik-sisik di atas ekor dengan tepian berwarna hitam. Sisi bawah tubuh (ventral) kekuningan, semakin ke belakang semakin bertambah gelap. Sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor) dengan ujung berwarna gelap, membentuk semacam garis memanjang di tengah ekor bagian bawah. Lidah berwarna merah, dan mata cokelat. Beberapa jenis yang berkerabat dan bermiripan bentuknya dikelompokkan ke dalam 'grup' Dendrelaphis formosus Kawasan Sunda; dengan ciri-ciri umum seperti mata yang berukuran sedang hingga sangat besar; sisik vertebral yang sangat membesar, lebih besar dari sisik dorsal deret pertama; 15 deret sisik dorsal; sisik loreal tunggal; serta tidak memiliki garis terang ventrolateral. Selain D. kopsteini, anggota kelompok ini adalah D. cyanochloris, D. formosus, D. humayuni, dan D. underwoodi Ular ini bersifat diurnal arboreal sekaligus terestrial. Mangsa utamanya adalah jenis-jenis kadal, termasuk pula golongan bunglon (Agamidae) dan tokek yang menghuni pepohonan.Ular tali kopstein tidak segan untuk turun ke tanah tatkala mengejar mangsanya. Ular betina meletakkan sekitar 8 butir telur, yang akan menetas dalam waktu 92 hari. Anak ular yang baru keluar dari telur berukuran antara 270-300 mm.

B. Taxonomi

KerajaanAnimalia,Filum Chordata, Kelas Reptilia, Ordo Squamata, Subordo Serpentes,Famili,Colubridae,Genus Dendrelaphis,SpesiesDendrelaphis kopsteini( Vogel & van Rooijen, 2007 )

Dendrelaphis kopsteini
 

Referensi

^ Vogel, G. & Dehling, M. (2013). Dendrelaphis kopsteini. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T192015A44271615. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T192015A44271615.en. Downloaded on 10 June 2020.

^ a b c d e f g h i j Vogel, G. & J. van Rooijen. (2007). "A new species of Dendrelaphis (Serpentes: Colubridae) from Southeast Asia". Zootaxa 1394: 25–45. DOI: http://dx.doi.org/10.11646/zootaxa.1394.1.2 (laman ResearchGate)

^ Tweedie, M.W.F. (1983). The Snakes of Malaya. Singapore: The Singapore National Printers. vii + 167 pp.

^ van Rooijen, J. & G. Vogel. (2008b). "A new species of Dendrelaphis (Serpentes: Colubridae) from Java, Indonesia". The Raffles Bulletin of Zoology, 56(1): 189–97, [29 Feb 2008]

^ a b The Reptile Database: Dendrelaphis kopsteini Vogel & van Rooijen, 2007, diakses pada 10/VI/2020

^ a b c d Das, I. (2011). A photographic guide to snake and other reptiles of Borneo. 2nd Ed. London: New Holland Publisher. 144 pp.

^ a b c EcologyAsia: Kopstein's Bronzeback, diakses pada 10/VI/2020

^ Flower, S.S. (1896). "Notes on a collection of reptiles and batrachians made in the Malay peninsula in 1895–96; with a list of the species recorded from that region". Proceedings of the Zoological Society of London, 1896: 856–914, Pls. 44–46. [1 Dec 1896]

No comments:

Post a Comment

Komentar nya harus bersifat membangun

Asplenicum nidus ( Hajang )

  Asplenicum nidus ( Hajang )  " Asplenicum nidus ( Hajang )      " Asplenicum nidus ( Hajang ) "Tanaman Paku yang Indah da...